Senin, 24 Juni 2013

Muhammad Yusuf Hasibuan, S.Fil.SH 


Restorasi menuju Re-Intalisasi perubahan demi perbaikan yang lebih baik guna untuk menjalani hidup dan kehidupan ini. dengan ikhlas dan tampil apa adanya, 


IKHLAS
Ikhlas adalah amal tanpa harap balasan apapun. Seorang manusia tidak akan meningkat kemuliaannya di mata Allah hanya karena amal, ibadah, sikap, dan kata-kata baiknya semata. Karena tentu saja semua itu sudah menjadi perbuatan yang harus dilakukan seorang muslim sepanjang hidup mereka, jika ingin mendapat balasan yang besar di hari pembalasan kelak yakni di akhirat. Akan tetapi, ada faktor terpenting yang harus diperhatikan sebelum semuanya itu saat melakukan amal ibadah, yaitu tingkat kedekatan yang dirasakan seorang hamba dengan Allah. Intinya penentu yang tidak kalah penting seseorang masuk surga bukanlah karena banyaknya perbuatan kebaikan yang dilakukan pada saat dia hidup di dunia, melainkan bagaimana seseorang selalu menghadap kepada Allah dengan kebersihan dan keikhlasan hati. Keikhlasan dalam arti memenuhi perintah Allah tanpa mempertimbangkan keuntungan pribadi atau balasan apa pun. Seseorang yang ikhlas akan menghadap kepada Allah dengan hatinya dan hanya ingin mendapatkan ridha-Nya atas setiap perbuatan, langkah, kata-kata, dan doanya. Jadi, ia benar-benar yakin kepada Allah dan hanya mencari kebajikan semata. 

Ikhlas memang tidak mudah. Akan tetapi kita harus belajar dan mempraktekkan keihlasan itu sendiri. Demikian pula seperti yang tercantum dalam hadits qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Sesunggunhnya Allah telah berfirman: Aku sangat tidak butuh kepada sekutu, barang siapa yang mengerjakan suatu amalan yang dia menyekutukanKu di dalamnya maka akan Aku tinggalkan dia dan sekutunya" (HR. Muslim). 

TAMPIL APA ADANYA
Kejujuran yang paling berharga pada diri kita adalah ketika kita berani tampil apa adanya (Be Your Self). Kita tidak usah mengharapkan orang lain melihat diri kita lebih dari kenyataan. Kitapun tidak usah ingin kelihatan lebih pandai dan lebih cendekia. Tidak perlu ingin kelihatan lebih soleh dan lebih mulia. Yang harus kita miliki adalah kegigihan untuk terus memperbaiki diri. Puaskanlah diri kita dengan memiliki apa adanya dan terus menerus memperbaiki diri. 

Sesungguhnya tipu daya kita kepada orang lain tidak akan membuat kita terhormat, melainkan membuat kita terpenjara dan terhina. Kehidupan yang berani apa adanya disertai dengan kegigihan terus memperbaiki diri, lambat laun akan membuat kita memiliki kemuliaan yang hakiki. Bahagia dan mulia dalam kemuliaan dunia wal akherat.
khlas memang tidak mudah. Akan tetapi kita harus belajar dan mempraktekkan keihlasan itu sendiri. Demikian pula seperti yang tercantum dalam hadits qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Sesunggunhnya Allah telah berfirman: Aku sangat tidak butuh kepada sekutu, barang siapa yang mengerjakan suatu amalan yang dia menyekutukanKu di dalamnya maka akan Aku tinggalkan dia dan sekutunya" (HR. Muslim). - See more at: http://abufarras.blogspot.com/2013/03/arti-makna-ikhlas.html#sthash.aR8e2OXK.dpuf
khlas memang tidak mudah. Akan tetapi kita harus belajar dan mempraktekkan keihlasan itu sendiri. Demikian pula seperti yang tercantum dalam hadits qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Sesunggunhnya Allah telah berfirman: Aku sangat tidak butuh kepada sekutu, barang siapa yang mengerjakan suatu amalan yang dia menyekutukanKu di dalamnya maka akan Aku tinggalkan dia dan sekutunya" (HR. Muslim). - See more at: http://abufarras.blogspot.com/2013/03/arti-makna-ikhlas.html#sthash.aR8e2OXK.dpuf

Tidak ada komentar: